30 December 2008

feeling wierd...

What makes thing so complicated?
sometimes, because we don't talk enough

Some other time,
because one said that we talk too much

which is not, not at all!

23 December 2008

ANTM

Mungkin saya memang selalu ketinggalan. Beberapa waktu lalu saya mengejar ketinggalan dengan maraton nonton serial ini, dan sekarang saya baru memulai maraton nonton America's Next Top Model. Acara yang dibuat oleh Tyra Banks ini tampaknya sukses besar, setelah memasuki beberapa season. Meskipun Karl Lagerfeld mengatakan bahwa acara ini semacam 'sampah yang menghibur' tapi ternyata ini merupakan program yang mendatangkan keuntungan luar biasa. Seperti reality show pada umumnya, sejalan dengan keinginan - kebanyakan - remaja untuk terkenal, maka jumlah peserta yang mendaftar untuk acara ini juga membludak.

Agar tak terlalu ketinggalan, saya memulainya dengan menonton cycle 7. Dan sebenarnya, bagi perempuan, acara ini seharusnya cukup mengintimidasi. Bagaimana tidak? Pada saat perempuan mati-matian menjaga pola makan demi mendapatkan tubuh ramping ideal, di acara ini tubuh-tubuh tipis ramping dan cocok memakai baju apa saja berseliweran. Dan apa yang mereka punya terkesan effortless.

Tapi yang menarik dari acara ini adalah kemasan yang diciptakan olah Tyra Banks bahwa untuk menjadi seorang model harus mengorbankan banyak hal. Bahwa model seharusnya mampu bersikap kooperatif, tidak manja, harus bisa tepat waktu, punya otak, selain memiliki figur luar yang tidak hanya menarik, tapi sosok figur luat yang 'model'. Meskipun seperti kebanyakan reality show, meskipun di sini juga ada drama yang terkesan dibuat-buat, tapi drama tersebut tertutup oleh glamournya photoshoot, menariknya tantangan-tantangan yang harus dilewati peserta.

Seperti Indonesian Idol, AFI, atau kontes-kontes pencarian bakat pada umumnya yang menelurkan artis instan, ANTM juga menelurkan model instan. Barangkali para jawaranya juga sempat mencicipi runway para desainer kenamaan, tapi tak bertahan lama. Kata Lagerfeld (lagi), acara ini tidak bertujuan untuk menciptakan the next Gemma Ward, memang. Bagaimanapun juga, saya merasa terhibur

18 December 2008

riwayat secangkir kopi

Belum lama ini, atasan saya meninggal. Mengejutkan memang, mengingat tiga hari sebelum meninggal, saya masih melihat beliau, dan terlihat bagi saya saat itu kondisinya masih baik-baik saja. Saya pulang tanpa pamit kepadanya, karena aya pikir, toh kami maih aling akan bertemu lagi. Dan memang takdir adalah sebuah misteri besar. Siapa yang menyangka, tiga hari setelahnya, ketika saya jalan-jalan di museum, begitu membuka inbox setelah beberapa waktu handphone saya tinggalkan di loker, berita tersebut datang dengan begitu mengejutkan.

Ada banyak sekali kenangan mengingat kami berinteraksi setiap hari. Barangkali secara emosional saya tak terlalu dekat dengan beliau, tidak seperti beberapa teman penyiar lain. Tapi karena setiap hari kami bertemu, ada perasaan kehilangan yang aneh ketika tak lagi melihatnya di kantor.

Bukan tentang itu yang akan saya tulis sebenarnya. Saat ini, saya sedang menikmati secangkir kopi. Beberapa yang tertinggal dari yang sudah pergi, atau yang memilih pergi. Gulanya, berasal dari peninggalan atasan saya. Saya masih bisa mengingat beberapa waktu sebelum beliau meninggal, saya pernah meminta gula kepadanya.

Sedangkan kopi, tentu saja milik sahabat saya yang saya ceritakan di posting sebelumnya. Kalau kebetulan bertemu di kantor, biasanya kami menghabiskan waktu dan saling menceritakan hal nggak penting. Sungguh, saya akan merindukan saat-saat itu.

16 December 2008

another wierd day...

...said my friend.

Kemarin banyak hal baru yang saya temui sepanjang hari. Hati saya rasanya mau meledak karena luapan perasaan dari pagi yang berdatangan. Sebagian pelan, dan menimbulkan melankolia. Tapi ada juga yang datang begitu tiba-tiba, menyebabkan keterkejutan.

Barangkali luapan-luapan perasaan itu juga diebabkan oleh cuaca. Hujan mengguyur Jogja sepanjang pagi, membuat siapapun malas keluar rumah. Inginnya ditemani secangkir kopi panas mengepul, membaca majalah atau nonton DVD, atau membicarakan hal-hal ringan bareng sama pacar. Kalau saja tidak ada kewajiban untuk masuk kuliah pagi buta, atau kalau ibu dosen yang mengajar kuliah jam pertama tidak sebaik dia, pasti saya akan menyerahkan diri kembali pada selimut. Tapi kita memang cenderung patuh pada orang yang baik.

Saya terlambat 40 menit, memakai sendal jepit, namun masih dipersilahkan masuk dengan sangat manis. "Nggak apa-apa, ayo silahkan masuk saja."

Selepas kuliah, saya ngopi dengan seorang teman. Selama hampir lima bulan berada di kelas yang sama, dengan jumlah mahasiswa kurang dari limabelas, jarak diantara kami termasuk jauh. Acara ngopi bareng itu menjadi ajang perkenalan kami berdua. Banyak hal yang saya refleksikan dari dua jam obrolan ringan itu.

Dari kampus, saya langsung ke kantor karena ada penjadwalan ulang meeting setelah yang sebelumnya tidak memungkinkan berlangsung. Dan pertemuan kali itu ditutup secara mengejutkan oleh sahabat saya yang tiba-tiba mengundurkan diri. Bukan tiba-tiba sebenarnya, tapi keputusan itu udah melewati bukan hanya atu dua pertimbangan.

Saya sedih, felt I left alone. Tapi saya senang, sungguh! Bahwa satu dari kami berdua telah memenangkan akal sehatnya dan memilih untuk move on. Congratulation!

Dan semua itu membuat perasaan saya bertumpuk-tumpuk dan penat.


13 December 2008

a step before choosing credit cards

For the last few years, when the world seemed to be much faster, people do need facilities which give them many advantages, reliable, and fast, as their mobile lifestyle. In case of payment, credit card could be an answer for people’s questions. It’s very practice, could be brought everywhere, offers interesting discounts in several merchants, and of course, the main reason is because of its simplicity.

Not as simple as getting it, it’s very complicated choosing the best creidt cards matched to our needs. There is a lot of choice which seemed to offers everything that confuses us. Many things need to be considered before applying a credit card particularly in which we would set as our primary credit card. But there’ a way to make this easier. This is my own experience in using a credit card. A cousin suggested me to Compare Credit Cards by simply visiting here, and getting information about Low Interest Credit Cards, makes me switch my first choice of primary credit card to CITI credit cards. There are lots if information could be found here, such as credit cards balance transfer, and still many more.

It's one easy step to help us so much to make a better consideration before choosing which credit card is works better for us.

12 December 2008

a better preparation for our future

What makes people interested in insurance quotes? Generally, all of us dream about being secure and having a comfortable life. But sometimes, life isn’t like an open book. Just like what Forrest Gump said ‘Life is a box of chocolate, you never know what you’re gonna get”. We might never expect an unpleasant thing happens to us, but who could guess?

That is why people plan their own security by protecting their assets, home, car, and even health. And they’re looking for something which insurance quotes which can be trusted. There is a lot of thing need to be considered before choosing the insurance which suits our needs. We need suggestion from other who’s already experienced. And here is the place which gives you a directory of health and life insurance quotes.

Looking for health insurance? It gives you a lot of choices with various benefits you could get. And if today you start thinking of protecting your assets, you may also think of getting the cheap auto insurance.

Well, life night not as predictable as we want, but at least we can do something about it by making a better preparation for anything happens tomorrow.




xoxo....

Mungkin memang ketinggalan ya, kalau saya baru nonton serial yang satu ini sekarang, padahal sudah sempat ditayangkan di salah satu televisi swasta. Tapi waktu tayang yang jam 8 malam tidak memungkinkan saya untuk terus mengikutinya...Dan kemarin bersama seorang teman, setelah beberapa hari maraton nonton ulang untuk kesekian kalinya, Sex and The City dari season 1, ketika dandanan Carrie masih kelihatan bohai, sampai Sex and The City The Movie yang menghebohkan itu, kami berdua memulai maraton Gossip Girl.

Sama-sama di Manhattan, nuansa yang berbeda, usia yang berbeda, kehidupan yang berbeda, dan tentunya sudut pandang yang berbeda. Hm...ada ya, orang yang secantik Leighton Meester? Or as irrestible as Penn Badgley?Uh...saya harus ceper-cepet pulang nih...bikin cemilan buat temen nonton. Yukk, mariiii!

09 December 2008

dinginnya jogja hari ini

...hawanya seperti di Bandung, atau Malang, dua kota yang dulu sering saya singgahi dalam rangka bekerja. Barangkali karena saya terbiasa dengan hawa panas di Jogja selama delapan tahun terakhir ini, sesekali merasakan udara dingin menjadi sesuatu yang terasa semacam obat bagi rasa sakit. Seperti tidur dua jam setelah tiga hari nonstop bekerja. Sebentar, tapi efeknya luar biasa.

Dan pagi ini, selepas jam sembilan pagi, saya baru menyadari, udara di Jogja tak seperti biasanya. Memang ada yang sedikit mengganggu, yaitu hujan gerimis satu dua dan kecil-kecil yang tak henti-hentinya turun. Tapi itu tak membuat kita lantas basah kuyup meskipun tiga puluh menit berjalan tanpa payung.

Yang pasti, udara dingin seperti sekarang ini, adalah suasana yang paling menyenangkan untuk minum kopi. Sembari ngobrol tentunya. Dan ditemani sepiring gorengan. Hmmm...enak kan?

Bukan hanya itu saja, tapi cuaca seperti ini juga menjauhkan prasangka-prasangka buruk dari hati kita. Bawaannya pikiran adeeem melulu. Asal nggak setiap hari saja, selain cucian nggak kering, saya takut lama-lama kulit ini berubah jadi putih :)

06 December 2008

being ignored

Inspired by this blog which cried me a river, and make me say...

I hate this situation,
being ignored but I still miss you, deeply
being ignored, but I have no idea if someone could ever replace you
being ignored, but I know, you're still with me now

03 December 2008

building our own website

Nowadays, website has become more popular, due to its advantages. For marketer, it could increase sales. And for some companies, it also represents their image. Website works not only for companies, organizations, or big groups, but lately it's also used as personal sites. People could tells their daily life, their experiences which are able to inspire others. Even, there are a lot of opportunity to work and earn money from their own website, which makes people choose to work online from home through their websites.

But, in building qualified websites, there would be a lot of things need to be considered. How to choose catchy domain name, choose an adequate hosting. There are a lot of cheap hosting offered in the internet, but how do we know if those are good enough? So, if we wanna build our own website, both commercial or personal, we need to know a little about web hosting. The good thing is, it's not so difficult to find web hosting tutorials on the internet, which makes our way easier in building our own website.

the new way of enjoying television

I love weekend, when there's no time of thinking about deadline, or about the world around. And I It’s all just me and myself. Every Sunday morning, I get up so late, and spending all day long in bed, making some simple snack to taste while watching television. Watching TV programs seemed to be a precious kind to do for me whose lack of time. So, I need to have the thing perfectly as I imagine.


But, sometimes enjoying TV could drive me crazy. Crawling all the channels, and I couldn’t find any enjoyable program. Until accidentally, I dropped by to Direct TV, which seems to be my problem solver for this condition. I found a lot of program offered here in directtv,, but I choose movie package, which allows me to keep updated, since I don’t have enough time to go to cinema. Also in talking about movie with friends.


Thinking about the satisfaction I get, I’m considering of taking the other programs offered, maybe sport package for my boyfriend, because I want him get the same satisfaction as I did. And don't forget, directv provides affordable prices and great service for every package. Amazing!

30 November 2008

award

Beberapa hari yang lalu di shoutbox, saya dapet pesan dari mbak ini, untuk mengambil award. Ah, tapi karena kelewat sibuk(ceile...), jadi baru sempat ngambilnya sekarang. Nggak pa-pa ya, jeng lyla? Award ini ternyata ada pe-ernya loh, yaitu sepuluh hal yang bikin tersenyum hari ini (mikir-mikir mode on neehhh).

Ini dia awardnya...



Dan 10 hal yang bikin tersenyum hari ini adalah

1. Bangun pagi dalam keadaan segar-bugar dan bersemangat.

2. Lenih dari 50 % dari rencana pagi ini terlaksana dan selesai tepat waktu.

3. Dapat jatah siaran di luar jadwal siaran, mulai jam 9 tadi. Rada ngedumel sih, tapi ini adalah sesuatu yang patut disyukuri. Nambah pundi-pundi...

4. Ngecek email, eh, ada kesempatan buat ngebid job baru di sini

5. Login ke sini, eh, ada job tersedia lagi, dan langsung diambil. Padahal sebelumnya udah pesims aja, soalnya kemarin nggak sengaja mendecline job. Mudah-mudahan setiap hari bakal seperti ini terus.

6. Siaran lancar, tanpa satupun kendala, kecuali yang pada miscall-miscall iseng di acara phonelive. Ya...bukan kendala berarti

7. Si pacar nelpon, katanya ngedatenya diundur, jadi bisa menyelesaikan job dulu, hehehe...

8. Job satu udah selesai, tiba-tiba ada pemberitahuan, hasil ngebid tadi pagi berhasil... Duh, nggak nyangka, dapat job pertama dari sini.

9. Bakal menghabiskan waktu seharian sama pacar

10. Menghabiskan waktu sehabis siaran sambil menyeruput kopi enak

Silahkan buat siapa aja yang pengen mengambil award ini. Jeng AE, atau hot mummy, monggo lho...

28 November 2008

tentang kawan saya, seorang penyair berinisial FK

Ini adalah posting request. Siapa yang merequest? Salah seorang teman yang belum pernah bertatap muka dengan saya, hanya berkomunikasi lewat udara dan selanjutnya dunia maya.

Ternyata, teman saya ini kenal dengan teman saya yang lain. Seorang penyair, sama seperti teman saya ini. Secara wilayah jajahan mereka juga nggak jauh-jauh banget.

Sebenarnya sudah lama sekali saya tak bertemu dengan si penyair ini. Terakhir kai kami berkomunikasi, kira-kira beberapa bulan lalu, beliau menelpon saya. Tengah malam, menyesuaikan kebiasaannya yang suka tidur larut (atau pagi malah), dan kemungkinan besar, dia sedang membutuhkan teman ngobrol, instead of menyambung tali silaturahmi. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat bahwa si penyair ini punya banyak sekali tenaga untuk bicara, dan sangat sedikit orang yang bisa memahami pembicaraannya.

Oh, dia cerdas, terlalu cerdas malah! Tapi, dia juga sangat idealis, terlalu idealis! Itulah mungkin sebabnya, sedikit sekali orang yang bisa mengerti dia. Pernah sekali saya kelahui dia berhubungan dengan wanita yang juga penyair, muda, cantik, berbakat, dan terkenal di negeri ini. Tak lama, mereka berpisah, dan saya tak pernah tahu sebabnya. Saya hanya mendengarkan ceritanya tanpa pernah banar-benar mendengar.

Belakangan, setahu saya, dia menjalin hubungan lagi yang sepertinya serius, dengan seorang wanita lain Terpelajar, dan menurut ceritanya, cantik. Yah, mudah-mudahan yang ini bisa bertahan selamanya.

Untuk yang merequest postingan ini, maaf, saya tak bisa bercerita terlalu banyak. Kalu pengen tahu lebih banyak lagi, silahkan bertanya langsung pada yang bersangkutan.

27 November 2008

all you need for your party and exhibition

It's never been easy to arrange an exhibitions. Many things need to be organized, from the biggest to the smallest one. And it's not only for a big company exhibition, but we could find some difficulties in arranging family events. Wedding, birthday party and still any other celebration.

The problem we usually find in organizing a party or an exhibition is choosing the right products which fitted each other. We really need an adequate knowledge about various trade show exhibits which match to the theme or the purpose of the events or exhibitions. We may find any difficulties in matching table top display and the flower arrangement. And finding the right accessories in the same tone with the table covers. It really needs a skill for combining things into an attractive proportion.

My friends, an event organizer, used to get helped here. Various kind of trade show exhibits in various style as your request. They always offer sale, beside providing fast, reliable and friendly service. All you need for party and exhibition as in your imagination.

miss buru-buru

Hmmm...gemes banget deh, sama mas-mas di warnet kampus yang kerjanya nggak cekatan. Sudah tau ada antrian panjang dibelakang, kok malah becanda dengan salah satu orang yang antri, yang kemungkinan besar dikenalnya.

Akhirnya saya nggak tahan dan menegur,"Mas, tolong dong cepet dikit, antriannya panjang nih...", baru akhirnya becandaan tersebut diakhiri dan antrian kembali berkurang secara normal.

Sebel nggak sih, dengan kejadian seperti tadi?

26 November 2008

all of your needs in one basket

Some people considers shopping as an hobby, and for some others, it's even an addiction. But for those whose lack of time, shopping is torturing. For the last few years, we're so helped by the internet. There are a lot of online stores that we could find and browse easily. Choosing things to buy during our office hour is not anymore impossible. But unfortunately, we can't get every of what we want in one or two online stores, and sometimes it drives us mad.

I've been in this kind of situation. Once, when my mom asked me to shop several things for the barbecue party the next day. I only had a few time, and I almost gave it up, until a friend told me to visit here. Only takes a few minutes and I already found more than a half of my things-to-buy list. Uh, that is so relieving. Then accidentally, I dropped by here, out of my plan actually, but the information is too important to be ignored.

So, I recommend my friends every time they need suggestion where to buy things. This is more like a directory for online stores all over the world, it works like Google crawls websites. And there wouldn't be any reason you can not find what you want. Because, all of your need, you can get it all in one basket, here.

sepuluh pertama

Beberapa waktu belakangan ini memang saya tak bisa dipisahkan dengan yang namanya koneksi internet. Di kantor, di antara jeda kuliah yang cuma seperempat jam, sambil makan siang, sebelum tidur...sampai teman saya heran, kecanduan apa sih, saya ini?

Sebenarnya bukan candu, tapi saya lagi belajar. Browsing sana sini tentang kemungkinan mendapat tambahan penghasilan dari internet, terutama blog. Dan dari hasil membaca sana sini itu, semangat saya muncul, kenapa nggak ya?

Hanya saja, payahnya saya, selama beberapa minggu hanya membaca saja tanpa melakukan tindakan apapun, sampai kira-kira seminggu yang lalu. Saya mendaftarkan blog ini dan langsung diterima di dua broker paid review, padahal blog ini cuma berbahasa indonesia, populer juga nggak.

Tapi selama lebih dari satu minggu, saya rajin sekali login ke account saya di dua tempat itu, kok belum dapat apa-apa ya? Di titik ini, timbul keinginan untuk menyerah, sampai akhirnya saya kembali berselancar, dan terdampar di sini.

Cuma butuh waktu tiga hari sampai mereka memberikan saya tugas untuk dikerjakan, 2 sekaligus masing-masing senilai 10 dollar. Kecil mungkin, tapi ini membuat saya lebih bersemangat...hehehe

25 November 2008

light up your life!

Each of us would crave a comfortable life. With this reason, almost all of us are in needs of the good quality house wares including light fixtures. If you want to set up every room of the house, Farreys.com would be your good start. They offer various kinds of lighting products as your request. They provide a wide range of products you can sort from the price or the manufacture. Not only for home lighting, they also offer a wide variety of good quality outdoor light fixtures.


What you could find in Farreys.com? More than what you expect!! They’re equipped with easy-to-use tools which makes the control is in your fingertips. You could easily find what you really want. You are able to search chandeliers in the shape, style, quality and price as in your imagination. You could also select any kind of lighting fixture in your favorite brand.


One better thing from Farreys.com is that they offer the excellent services for shipping, fast, easy and save. If you’re interested, all you have to do is use your fingers to click Farreys.com, and light up your life!

22 November 2008

tentang laskar pelangi

Pasti semua sudah tahu kan, tentang buku dan film fenomenal ini? Apalagi filmnya, yang sampai dua bulan (bahkan sempat diputar di 3 studio sekaligus lho) masih aja antri untuk mendapatkan tiketnya. Akhirnya, siang tadi saya punya kesempatan menyaksikannya juga..

Bukan, bukan Laskar Pelanginya yang ingin saya komentari. Ulasan tentang film ini pasti berjumlah ribuan. Ya, saya sependapat juga bahwa film ini agak kurang sempurna pada perlekatan adegan - ini istilah saya sendiri - karena ada beberapa adegan yang lompatannya terasa sekali. Tapi secara keseluruhan, saya puas dengan film ini. Pesan yang ada di buku bisa tersampaikan dengan sangat liris. Manis. Lugu.

Cuma, saya agak merasa kurang nyaman dengan suasana menonton tadi siang.

Pertama, ketika saya dan kekasih akan memasuki studio, ada ibu-ibu membawa anak didiknya dan ribut-ribut soal tiket dengan mbak-mbak petugas.

Kedua, begitu sampai di studio, saya melihat kursi saya ada yang menduduki. Saya heran, apa saya ya, yang salah. Oh, ternyata kursi saya benar, lalu saya bertanya pada mbak berjilbab yang menduduki kursi saya. Mbak tersebut akhirnya pindah duduk di sebelah kanan pacarnya, tiga kursi dari tempat saya. Yang membuat saya heran, ketika beberapa menit film dimulai, ada dua orang lain datang, dan mbak ini pindah lagi, sampai akhirnya mereka berdua (si mbak dan pacarnya) beranjak dari deretan saja, dan ikut berkerumun di tangga, bareng sama beberapa orang yang diantaranya adalah ibu-ibu dan anak-anak balita. Menyebalkan, non?

Apa mereka ini tidak pernah nonton bioskop? Apa mereka tidak mengecek tempat duduknya sebelum masuk? Kan nomor dan posisi kursi itu tertulis dengan sangat jelas di tiket masuk? Dan di dalam studio?

Dan kerumunan di tangga itu masih berdiri sampai kira-kira 5 menit sesudahnya. Tentu saja ini sangat mengganggu konsentrasi saya dan pacar, juga orang-orang lain di sekeliling kami.

Beberapa waktu, suasana tenang dan saya mulai hanyut mengikuti jalan ceritanya. Sampai kursi di belakang saya diduduki entahlah, keluarga muda barangkali, karena ada anak kira-kira satu tahun yang diajak. Berisiknya minta ampun, si balita terus menendang-nendang kursi saya, dan rasanya sangat tidak nyaman.

Beberapa kursi di seberang saya, ada suara yang tak kalah mengganggu. Wah, ternyata ada pria setengah baya yang sedang berbicara lewat ponsel. Kalau memang ada urusan yang nggak bisa ditunda, kenapa nekat masuk studio, pikir saya kesal.

Setiap kali saya masuk studio buat nonton film, atau nonton pertunjukan, bahkan ke ruang kuliah sekalipun, saya selalu mengingatkan diri untuk menghidupkan silent mode di hp saya. Barangkali beberapa dari kita masih perlu belajar bertoleransi, bahwa orang lain punya hak untuk menikmati film tanpa gangguan.

pagi-pagi, ngeteh di warnet

Dari semalem, kayaknya tidur nggak begitu nyenyak. Bangun-bangu denger hujan di luar deras banget, sampai akhirnya nyerah, secara udah nggak bisa merem lagi. Pagi buta, datang ke warnet deket rumah yang baru buka, gedhe, dan ternyata dalemnya nyaman banget. Hehe, udah lama juga nggak ke warnet. Biasanya kan di kampus atau kantor...yang gratisan.

Eh, jam setengah delapan, ada mas-mas ngetok pintu kubikel saya.
"Mbak, welcome drink-nya..." sopan sekali, sambil bawain teh hangat mengepul. Duh, berasa deh...

Nggak sampai 5 menit kemudian, mas itu datang lagi, kali ini bawa roti bakar setangkup...

Haduh-haduh, bisa-bisa ketagihan datang kesini setiap wiken pagi...secara pelayanan yang oke banget, hehehe...

10 November 2008

tentang perasaan

Kadang sebagian dari kita enggan untuk keluar dari 'cap'.
Misalnya, ketika kita dicap cemburuan, maka setiap ada stranger dikiiit aja, bawaannya pengen curiga, biarpun yang di dalam hati sebenernya adem ayem saja, nggak ada perasaan terancam sedikitpun. Dan kita bertingkah seolah 'cap' yang menempel pada kita itu adalah sesuatu yang niscaya, sehingga mau tak mau kita terpaksa terima.

Juga ketika sedang marah.
Banyak di antara kita yang lebih senang mengatas-anginkan ego sehingga luapan itu bisa keluar bebas hambatan, tanpa kita sadari barangkali ada yang akan terluka karenanya. Biarpun itu orang yang sangat kita sayang.

Tapi diantara semua perasaan tak enak, buat saya yang paling tak mengenakkan adalah rasa bersalah. Bagi sebagian besar orang lain barangkali adalah amarah, hanya aja tak banyak yang menyadarinya.

01 November 2008

this morning's breakfast? durian :)

Jadi ceritanya, sudah beberapa bulan belakangan ini saya tinggal di rumah kos yang rimbun pisan. Rencananya ih, cuma sementara saja, karena ada hal-hal yang menyebabkan saya kurang merasa nyaman tinggal di sini. Salah satunya ya, karena saking rimbunnya ini, jadi terkesan syerem. Satu lagi, tempat ko saya elalu on time, mengunci gerbang 'ceklek' di jam 9 malam. Duh, jadi berasa anak SMA nggak sih... Ya, ini sebenarnya alasan utama saya pengen buru-buru hengkang dari kos tersebut.
Cuma, awal-awal musim hujan kali ini, baru saya sadar, ternyata ada banyak hal yang lumayan bisa dimanfaatkan di tempat kos saya. Diantaranya...hasil bumi, hehe
Pohon-pohon rimbun yang mengelilingi kamar saya mulai berbunga, dan tak lama kemudian, berbuah tentu saja. Dan sepasang suami-istri muda pemilik kos tampaknya tak terlalu peduli dengan hasil panen kebunnya. Akhirnya, kami, anak-anak kos inilah yang menikmati. Sampai akhirnya bosan sendiri. Banyak banget tuh, setiap pagi nemu mangga jatuh. Nggak cuma satu dua, tapi puluhan secara pohonnya juga beberapa. Dan buah-buah jatuh ini tak ada yang mau mengambil ampai akhirnya membusuk dan menyatu dengan tanah.
Kalau cuma mangga sih, bia ketemu di mana saja, dan harganya juga relatif murah. Tapi yang paling ditunggu-tunggu adalah sebatang pohon durian yang hanya berjarak tiga meter dari pintu kamar saya. Duarian, bagi saya adalah buah kontroversial. Jumlah orang yang suka kira-kira sebanding dengan orang yang tidak menyukainya. Dan buat yang suka, pasti akan sukaaa banget, karena buah ini jarang ada, dan kalaupun ada, harganya lumayan mahal. Sementara itu, yang nggak suka juga bener-bener nggak suka. Jangankan makan, deket-deket aja nggak mau, kan?
Yup, pohon durian di kos saya ini sejak lima hari lalu selalu menjatuhkan buah-buahnya yang mulai matang. Enam atau tujuh buah setiap harinya. Dan bahkan setelah dibagi-bagi ke semua penghuni kos, kok sepertinya nggak habis-habis ya? Belum satu habis dimakan, sudah jatuh yang lainnya lagi. Apalagi secara, kamar saya yang paling deket dengan pohonnya, begitu ada bunyi gedebug, sayalah yang paling dulu sampai TKP. Pilih-pilih yang paling gedhe lalu disembunyiin di kamar, terus yang lainnya, ditaruh di depan kamar, terserah saja mau diambil siapa.
Tapi sesuai dengan prinsip ekonomi, begitu persediaan melimpah, kok kenikmatan memiliki semakin berkurang ya? Perut ini sudah panas rasanya mengkonsumsi durian etiap hari. Nah, ekarang saya mau bertanya sama temen-temen semua, elain dimakan begitu saja, durian bisa dibuat apa sih?

31 October 2008

buatlah kontroversi, lalu masuk tivi

Kemarin, beberapa jam duduk dan menonton tayangan televisi, saya dilanda kebosanan. Mengapa? Karena dalam beberapa jam itu, berita yang ditayangkan relatif sama. Mengenai heboh pernikahan seseorang (yang menyebut dirinya) syekh dengan gadis (sangat) muda, masih berusia 12 tahun. Detailnya seperti apa, barangkali tidak perlu saya ceritakan. Toh, semuanya juga pasti sudah membaca atau melihat dimana-mana.

Yang sedikit membuat saya mikir, adalah betapa hebohnya berita tentang perkawinan ini. Eksploitasi media seakan tak ada habisnya. Padahal, yang namanya perkawinan itu kan hal yang biasa. Yang selalu tidak biasa adalah, manusianya. Si pembuat kontroversi. Dan manusia semacam ini memang selalu ada.

Menariknya, hal ini juga menguntungkan berbagai pihak. Pakar kesehatan reproduksi, tokoh agama, ulama, organisasi-organisasi wanita dan masih banyak orang dari banyak bidang yang dinilai berkaitan turut angkat bicara, menelaah kasus ini dari berbagai perspektif. Mau tidak mau, media juga akan memusatkan perhatian kepada mereka. Disadari ataupun tidak, permasalahan ini menjadi jembatan antara para pakar dan tokoh dengan publisitas media.

Satu lagi yang saya amati sejak dulu. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di negara ini. Tapi, yang berhasil mencuat dan menempati posisi teratas yang paling banyak dibicarakan orang biasanya permasalahan seputar alat kelamin. Entah itu poligami, selingkuh dan lain-lain sejenisnya. Hal serupa diungkapkan Andrea Hirata dalam salah satu novelnya, testosteron adalah alasan nomor satu bagi banyak tingkah laku kejahatan.

30 October 2008

membangun rumah lain

Ah, manusia! Kalau yang dilihat itu-itu aja, yang didapat itu-itu aja, pasti pada satu titik akan mengalami kebosanan. Kejenuhan.
Jadi itulah sebabnya saya mulai membangun rumah baru...anggap saja ini sebagai tempat istirahat, kalau kebetulan lagi jenuh tinggal di sini.
Buat desy, kunjungi rumah baru ya? Nanti kita bisa curhat di disitu :)

Buat yang lain, hyuk mari, ramai-ramai ke sini.

24 October 2008

banyak kepala + banyak mulut = konflik

Ketika kita berada di suatu tempat yang sama dengan beberapa ( atau banyak) orang lain untuk satu tujuan yang sama, menurut salah satu teori ekonomi yang pernah disebut-sebut oleh salah seorang teman, pastilah akan terjadi satu konflik.

Masalahnya adalah, apakah salah satu, atau kedua belah pihak, atau beberapa belah pihak yang tidak memiliki orientasi yang sama untuk menyelesaikan masalah, ya gawat jadinya. Bukannya selesai, justru makin ada banyak pihak lain yang terlibat dan membuat segala sesuatunya lebih rumit.

Untung saja ada bapak ini yang menjadikan pembicaraan jadi adem. Secara, yang berwenang tidak bisa berbuat apa-apa.

14 October 2008

gerahnya jogja

Saya nggak tau apakah teman-teman di kota lain di negara tropis ini juga merasakan hal yang sama hari ini. Kayaknya neraka bocor dikiiit ya?

Yang lebih menyedihkan lagi, listrik mati. Pulang kuliah rencana tiduran di depan kipas angis sebentar sebelum kerja, batal deh. Yang ada ngomel melulu, karena mau mandi ternyata air habis :(

26 September 2008

how stylish can you go?

Pagi ini, di tengah-tengah siaran, ketika partner saya pulas di kursi, saya menyempatkan diri untuk mengulik hobi lama. Melihat gaya-gaya unik di sini.


Rupanya tidak harus mengeluarkan banyak uang untuk tampil mengesankan, tidak harus berlangganan majalah fashion terkini untuk mengup-date trend. Tidak harus tampil kembar dengan yang lain untuk bisa disebut stylish. Tidak perlu runway dan kilatan blitz untuk membuat orang lain terpesona.
Lihatlah orang-orang itu. Di Paris. Di New York. Di Milan. Di Florence. Di Hyeres.Mereka barangkali perawat, resepsionis, customer service, akuntan, public relation, chef, pengacara, wartawan, atau mungkin penyiar :) Yang pasti, tak satupun berprofesi sebagai model. Dan mereka tak memerlukan catwalk. Cukup jalan raya dan kamera pocket si pemilik blog.
Maukah Anda mengenakan busana seperti ini, di sini?


17 September 2008

michael clayton

Ini film yang saya tonton dari hasil kabur-kaburan sesiangan tadi. Tentu saja, beberapa waktu sebelumnya, saya sudah membaca review film ini, karena banyak dinominasikan untuk Oscar, dan memenangkan beberapa di antaranya. Yang paling saya ingat adalah penghargaan untuk aktris pembantu terbaik, yang jatuh pada Tilda Swinton. Itupun karena Tilda mengenakan bangles yang keren sekali pada saat award berlangsung.
Dari segi cerita sendiri, hampir menyerupai Erin Brokovich. Bedanya, Michael Clayton digambarkan sedikit lebih gelap, dengan euforia yang begitu terasa di kira-kira lima menit terakhir. Tokoh utama, Michael, yang diperankan dengan sangat bagus (plus ganteng) oleh eks dokter E.R. George Clooney, juga bukan orang suci. Punya kecanduan main poker, bermasalah dengan keluarga dan agak skeptis. Satu peristiwa yang membuatnya dekat dengan kematian akhirnya merubah segalanya.
Secara umum film ini bagus.
Dan satu quote yang saya garis bawahi di film ini adalah I am Shiva, the god of death.

Fun...fun...fun!!!

Being spontaneous is Fun!! Yup, dengan 'f' kapital. Apalagi bagi saya, yang terbiasa merencanakan sesuatu sampai tiga puluh hari ke depan, kenikmatan bersikap spontan barangkali setara dengan mencium Jude Law. Ahahaha...

Seperti siang ini. Ketika bangun jam sembilan tadi, saya tak menyangka bahwa saya akan menghabiskan siang hari dengan menonton Michael Clayton. Oh, itu benar-benar di luar rencana. Padahal semalam sebelum tidur, saya udah menyusun jadwal di kepala. Ke kantor untuk merekam sesuatu selama kurang lebih satu jam, lalu berangkat ke kampus dan menghabiskan waktu di sana sampai kira-kira ashar. Pulang, menyiapkan makanan buat berbuka, lantas ke kantor (lagi) dan siaran.

Tapi entah kenapa, begitu rekaman selesai, saya menelpon pacar untuk menanyakan sesuatu dan itu malah berakhir ke janjian untuk mengantar saya ke kampus. Iya kalau sampai kampus. Di tengah jalan, tiba-tiba saya bilang:

"Say, gimana kalau kita makan siang aja, dan aku bolos?"

Ah, dan di inilah kami terdampar. Menonton Michael Clayton di 21, akhirnya. Berusaha untuk tidak merasa bersalah karena bolos kuliah (mata kuliah yang kebetulan tak begitu saya suka), dan melupakan bahwa saya udah harus di studio jam 4.

No need to sorry, I had fun. Really.

PS: Makasih, sayang...

23 August 2008

kemarin, setahun lalu...

Kemarin, 22 Agustus kan? Ingat nggak, setahun lalu pada hari yang sama, kita pertama kali bertemu, sayangku.
Tak pernah menyangka, kita akan sejauh ini. Sesuatu yang sampai hari ini selalu aku syukuri.

08 August 2008

pacar paling hebat di dunia

Ehm...saya memang tak biasa mengumbar kehidupan pribadi saya, apalagi di dunia maya. Tapi ini adalah moment yang terlalu spesial untuk saya simpan sendiri.

Cuma mau bilang...

Sayang, kamu pacar paling hebat di dunia :)

07 August 2008

quarter life fear, is it real or just a metropop campaign?

Saya pernah membaca satu chicklit Indonesia, Quarter Life Fear. Maaf kalau saya bilang, saya kurang begitu terkesan ketika membaca. Well, saya memang tak mengharapkan novel ini bisa menimbulkan perasaan inspired seperti ketika membaca Gone With The Wind atau Laskar Pelangi misalnya.

Quarter Life Fear, sudah saya baca beberapa waktu silam. Alur maupun karakternya seperti kebanyakan chicklit atau metropop yang sekarang menjamur di toko buku. Cerita yang nyaris seragam, karakter yang kebanyakan.

Hmm...kali ini saya tidak akan menulis review buku. Tapi tentang 'fear' itu sendiri. Ketakutan cewek manapun yang memasuki usia seperempat abad dan kelihatannya serba kurang di sana sini. Single, yang artinya belum punya pasangan serius, tapi sudah merasa dikejar-kejar usia (atau orang tua?). Pekerjaan ada, tapi finansial masih di ujung tanduk. Dikelilingi oleh orang-orang - yang sepertinya - lebih hebat sehingga memicu perasaan minder. Pernahkah merasa seperti ini, teman?

Beberapa hari lalu, saya melewatkan detik pergantian usia saya. Iya, saya sudah terhitung seperempat abad lho! Hari yang menyenangkan, ketika sahabat-sahabat dari berbagai kota mengucapkan selamat, ketika dibangunkan pagi buta oleh 'dia' dengan kecupan, meskipun lewat telpon, dan melewatkan hari dengan perasaan luar biasa bahagia.

Tidak ada ketakutan berlebihan seperti yang dideskripsikan di novel-novel chicklit atau metropop yang sering saya baca. Barangkali memang perasaan seperti ini tak bisa dikategorikan menjadi normal atau abnormal, hanya saja ketika menjalaninya sendiri, rasanya berbeda. Saya juga belum bisa dibilang berada dalam posisi mapan, baik finansial maupun emosional. Tapi entah ya, perasaan khawatir ataupun minder tidak begitu saya rasakan. Yang ada justru sebaliknya. Optimis dan yang tidak pernah berubah dari dulu, narsis!

Mungkin seharusnya saya mensyukuri itu. Sederhana ya?

Ps.
Maaf untuk para penulis chicklit dan metropop. Saya tidak bermaksud mencela, hanya sebagai perbandingan saja. Bagaimanapun, saya sangat menikmati adegan-adegan yang kadang lucu, aneh, konyol dan bikin nangis.
Seringnya nangis ketika baca ending, memang dasar manusia slang-air.

18 June 2008

the world of my own

...seandainya, di sekitar kita, semua sama...

Kalimat pertama dari lirik lagu Tia (waktu masih pakai titel AFI di belakang namanya), Di Sekitar Kita. Daleeem banget, mau tak mau jadi inget 'dia', dan memang lagu ini pagi ini saya kirimkan buat dia. Enaknya jadi penyiar radio, kalau ada uneg-uneg di hati, langsung bisa dikeluarkan lewat lagu.

Tapi habis dengerin lagu itu, kok jadi pengen coba-coba dengerin lagu lain ya? Nah, ada beberapa list yang saya dengerin hari ini, di antaranya :

Dakota Moon, A Promise I Make
Dari awal dulu, jaman-jaman SMU, pertama kali menyimak lirik lagu ini, langsung jatuh cinta habis-habisan deh. Gimana ya, kok bisa ada orang yang merangkai kata-kata seindah ini?

Lighthouse Family, Lost In Space
Aiiih, dalem liriknya. Sama deh, ama yang di atas. Kok bisa ya, orang merangkai kata-kata seperti itu?

Coldplay, The Scientist
Ngaku deh, nggak ada alasan untuk nggak suka lagu ini kan? Tell me you love me, comeback and haunt me. Oh and I rust to the start...

Dygta feat Meda, Hampa Dirimu
Dari film yang (menurut saya) kurang bagus, Me vs High Heels, tapi lagu-lagu di album soumdtracknya hampir semua bagus. Salah satunya, yang ini.

Efeknya, setelah mendengarkan lagu-lagu tadi, menjadikan hari ini sebagai another mellow day. Tapi maaf ya, kali ini saya nggak pengen membaginya dengan siapa-siapa.

16 June 2008

demi selapis asap penyesak hidung

Sore kemarin, salah seorang sahabat saya datang berkunjung, atas permintaan saya. Seperti biasa, dia selalu membawa sebungkus rokok untuk dinikmati berdua. Udara yang belakangan agak dingin memang enak dihabiskan untuk merokok dan aling bertukar cerita. Dan beberapa hari belakangan ini, ada saja yang berkunjung dan ikut memanfaatkan asbak yang sedianya saya sediakan untuk 'dia'. Saya sih, senang-senang saja.

Sayangnya, tidak semua teman perokok saya punya kesadaran untuk membawa korek sendiri. Betapa vitalnya keberadaan korek bagi seorang perokok. Untungnya 'dia' udah meninggalkan korek khusus untuk saya pakai di rumah. Tapi sayang, korek yang dia tinggalkan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Akhirnya, saya mengajak sahabat saya menuju dapur yang letaknya lumayan jauh dari kamar saya...untuk mengambil api. Kompor hidup, dan sahabat saya menunduk di atasnya dengan rokok terselip di bibir. Tapi kok tiba-tiba bau aneh ya?

Oh, ternyata tidak hanya ujung rokok yang berasap, tapi juga poni serta sebagian alis sahabat saya ikut berasap, meranggaskan sedikit bagian dari poninya.

Ah, untuk sedikit kesenangan, ada saja yang harus dikorbankan. Dan memang, sore itu jadi penuh tawa untuk kami berdua. Terlupakanlah sedikit sedih yang saya rasakan sebelumnya.

11 June 2008

satu lagi, 'pertama kali' kita...

Kita selalu akan mengalami 'hal pertama'. Dan ketika itu berkaitan dengan hubungan, kita bisa menyebutnya pertama kali bertemu dengannya, pertama kali menerima email dari dia, pertama kali minum kopi bareng, pertama kali saling menggenggam tangan, pertama kali berciuman, dan akan terlewati lagi banyak 'pertama kali' yang lain, sepanjang hubungan terus berjalan.
Semalam, terlewati lagi satu 'pertama kali' bagi saya, uhm... I mean, kami. Dia dan saya. Pergi ke bioskop dan nonton, yang biasanya dijadikan ajang kencan standar pedekate, justru kami lakukan setelah sekian bulan menjalani hubungan. Tak masalah, karena justru setelah menunggu sekian lama, penghayatannya lebih terasa ketika kita menjalaninya.
Dan film yang saya tonton semalam, pas benar. Film yang sudah ingin sekali saya lihat sejak saya membaca sinopsisnya, bahkan sebelum rilis. P. I Love You,yang diangkat dari novel Cecilia Ahern. Saya tak akan bercerita banyak tentang film ini. Yang pasti, dari menit pertama sampai akhir saya tak berhenti meneteskan airmata. Ah, darling, makasih ya, kamu maniiis sekali. Dan makasih juga untuk bahunya...

07 June 2008

romansa detik terakhir

...atau last second romance, saya menyebutnya. Pernahkah Anda memperhatikan adegan-adegan ending di film - drama romantis khususnya - ketika si tokoh utama harus mendapatkan sesuatu, sementara waktu terus berlari dan rasanya mustahil untuk sampai di tempat pada waktunya. Yah, kira-kira seperti repotnya Hugh Grant sekeluarga untuk mendatangi konferensi pers Julia Roberts di Notting Hill. Hmm, seandainya kejadian nyata bisa diset sedemikian rupa, sehingga kita selalu dapat tiba di tempat pada waktunya, atau kalaupun beberapa menit terlambat, kita pasti terpikir untuk mengatakan sesuatu yang heroik sehingga selalu diijinkan untuk tetap melakukan apa yang jadi tujuan Anda.

Dalam hidup, saya selalu menginginkan hal itu terjadi. Bagi saya, hal-hal heroik semacam itu berkesan romantis. Seperti misalnya, saya akan lebih suka dilamar dengan cara spektakuler daripada acara lamaran konvensional menghadap orang tua. Tapi kalau soal itu sih, tergantung juga sama yang melamar ya.

Yup, kembali lagi ke romansa detik terakhir tadi. Kemarin malam baru saja saya mengalaminya, menjadi pelaku romansa detik terakhir. Saya menggambarkan diri saya saat itu seperti tokoh novel atau buku dalam sebuah ending. Waktu, kesempatan, dua kata itu bermunculan di benak saya. Saya memutuskan untuk mengambil resiko. Melakukan sesuatu, dan bukannya cuma duduk diam menunggu. Meskipun jika menunggu aja barangkali hasilnya akan lebih baik lagi.

Kurang jelas? Oke, barangkali saya perlu bercerita lebih detail.

Kemarin malam, hubungan saya berada di ujung tanduk, atau setidaknya begitu bagi saya. Saya melakukan hal yang saya tahu dia tidak bakal menyukainya. Saya melakukannya sekedar untuk membuat dia marah, karena saya kecewa. Kurang bijaksana? Memang, saya sadar itu. Bisa dibilang, yang muncul kemarin malam adalah the impulsive Kennisa. Benar dugaan saya, dia marah. Belum pernah saya melihat kekasih saya sedingin itu. Saya merasa bersalah, tentu aja. Yang terlintas dalam pikiran saya dalam waktu-waktu seperti itu pastinya hanya satu hal. Barangkali malam ini akan menjadi sebuah akhir.

Dan seandainya harus berakhir sekarang, ada satu hal yang ingiiiin sekali saya lakukan. Saya tidak memikirkan sukses tidaknya rencana itu. Saya hanya ingin dia tiba-tiba melihat saya di tempat yang sama sekali tidak diduganya. Rumah Sakit, karena memang di sanalah dia berada saat itu. Masih dengan rambut basah, saya menyambar tas dan mengisi dengan barang sekenanya, lalu keluar mencari taksi. Tujuan saya cuma satu, rumah sakit langganan dia.

Sampai di depan UGD, saya mencoba mengirim pesan kepadanya. Tak berani menelpon, karena selalu direject. Dan, shit! Handphone saya lowbat. Saya mendapatkan jawabannya dalam waktu singkat, ketika nyawa handphone saya tinggal sejengkal.

"Ada apa di ... (nama Rumah Sakit langganannya)?"

Saya menjelaskan bahwa saya ada di luar dan menunggunya keluar. Sampai jam berapapun. Dan saat itu juga, alat komunikasi saya mati. Saya berlari menuju wartel, untuk menghubungi dia. Tak ada jawaban. Sampai akhirnya terima kasih Tuhan, tangan saya meraba charger di tas. Lantas, dengan memelas, saya memohon bapak penjaga wartel untuk mengijinkan saya menghidupkan handphone sebentar saja. Dan benar, ada satu pesan jawaban dari dia.

"Aku di ... (Menyebut nama rumah sakit yang berjarak beberapa kilometer dari rumah sakit tempat saya berada sekarang). Sayang kenapa di RS? Sebenernya aku mau ke tempat kamu, tapi kamu pergi?"

Ya, Tuhan. Saya tak tahu harus menangis atau tertawa. Sesuatu yang saya prediksikan untuk menjadi heroik, romantis sekaligus sedih, pendek katanya emosional, kenapa jadinya malah konyol begini. Dan yah, akhirnya saya bertemu dia. Banyak yang ingin saya katakan, emosi yang ingin saya tumpahkan, tapi saya terlalu capek. Dan geli.

Dan kelanjutan cerita rasanya tak usah saya ceritakan aja. Yang pasti tidak seperti pikiran negatif saya sebelumnya, malam itu bukan sebuah akhir. Dan ya, saya sangat bahagia.

For you, you know who you are...
Thank you, for the love, the understanding...
And every little things you do...
(Dan maaf, isi SMSnya aku tulis di sini)