31 October 2008

buatlah kontroversi, lalu masuk tivi

Kemarin, beberapa jam duduk dan menonton tayangan televisi, saya dilanda kebosanan. Mengapa? Karena dalam beberapa jam itu, berita yang ditayangkan relatif sama. Mengenai heboh pernikahan seseorang (yang menyebut dirinya) syekh dengan gadis (sangat) muda, masih berusia 12 tahun. Detailnya seperti apa, barangkali tidak perlu saya ceritakan. Toh, semuanya juga pasti sudah membaca atau melihat dimana-mana.

Yang sedikit membuat saya mikir, adalah betapa hebohnya berita tentang perkawinan ini. Eksploitasi media seakan tak ada habisnya. Padahal, yang namanya perkawinan itu kan hal yang biasa. Yang selalu tidak biasa adalah, manusianya. Si pembuat kontroversi. Dan manusia semacam ini memang selalu ada.

Menariknya, hal ini juga menguntungkan berbagai pihak. Pakar kesehatan reproduksi, tokoh agama, ulama, organisasi-organisasi wanita dan masih banyak orang dari banyak bidang yang dinilai berkaitan turut angkat bicara, menelaah kasus ini dari berbagai perspektif. Mau tidak mau, media juga akan memusatkan perhatian kepada mereka. Disadari ataupun tidak, permasalahan ini menjadi jembatan antara para pakar dan tokoh dengan publisitas media.

Satu lagi yang saya amati sejak dulu. Banyak sekali permasalahan yang terjadi di negara ini. Tapi, yang berhasil mencuat dan menempati posisi teratas yang paling banyak dibicarakan orang biasanya permasalahan seputar alat kelamin. Entah itu poligami, selingkuh dan lain-lain sejenisnya. Hal serupa diungkapkan Andrea Hirata dalam salah satu novelnya, testosteron adalah alasan nomor satu bagi banyak tingkah laku kejahatan.

30 October 2008

membangun rumah lain

Ah, manusia! Kalau yang dilihat itu-itu aja, yang didapat itu-itu aja, pasti pada satu titik akan mengalami kebosanan. Kejenuhan.
Jadi itulah sebabnya saya mulai membangun rumah baru...anggap saja ini sebagai tempat istirahat, kalau kebetulan lagi jenuh tinggal di sini.
Buat desy, kunjungi rumah baru ya? Nanti kita bisa curhat di disitu :)

Buat yang lain, hyuk mari, ramai-ramai ke sini.

24 October 2008

banyak kepala + banyak mulut = konflik

Ketika kita berada di suatu tempat yang sama dengan beberapa ( atau banyak) orang lain untuk satu tujuan yang sama, menurut salah satu teori ekonomi yang pernah disebut-sebut oleh salah seorang teman, pastilah akan terjadi satu konflik.

Masalahnya adalah, apakah salah satu, atau kedua belah pihak, atau beberapa belah pihak yang tidak memiliki orientasi yang sama untuk menyelesaikan masalah, ya gawat jadinya. Bukannya selesai, justru makin ada banyak pihak lain yang terlibat dan membuat segala sesuatunya lebih rumit.

Untung saja ada bapak ini yang menjadikan pembicaraan jadi adem. Secara, yang berwenang tidak bisa berbuat apa-apa.

14 October 2008

gerahnya jogja

Saya nggak tau apakah teman-teman di kota lain di negara tropis ini juga merasakan hal yang sama hari ini. Kayaknya neraka bocor dikiiit ya?

Yang lebih menyedihkan lagi, listrik mati. Pulang kuliah rencana tiduran di depan kipas angis sebentar sebelum kerja, batal deh. Yang ada ngomel melulu, karena mau mandi ternyata air habis :(