ANTM
Mungkin saya memang selalu ketinggalan. Beberapa waktu lalu saya mengejar ketinggalan dengan maraton nonton serial ini, dan sekarang saya baru memulai maraton nonton America's Next Top Model. Acara yang dibuat oleh Tyra Banks ini tampaknya sukses besar, setelah memasuki beberapa season. Meskipun Karl Lagerfeld mengatakan bahwa acara ini semacam 'sampah yang menghibur' tapi ternyata ini merupakan program yang mendatangkan keuntungan luar biasa. Seperti reality show pada umumnya, sejalan dengan keinginan - kebanyakan - remaja untuk terkenal, maka jumlah peserta yang mendaftar untuk acara ini juga membludak.
Agar tak terlalu ketinggalan, saya memulainya dengan menonton cycle 7. Dan sebenarnya, bagi perempuan, acara ini seharusnya cukup mengintimidasi. Bagaimana tidak? Pada saat perempuan mati-matian menjaga pola makan demi mendapatkan tubuh ramping ideal, di acara ini tubuh-tubuh tipis ramping dan cocok memakai baju apa saja berseliweran. Dan apa yang mereka punya terkesan effortless.
Tapi yang menarik dari acara ini adalah kemasan yang diciptakan olah Tyra Banks bahwa untuk menjadi seorang model harus mengorbankan banyak hal. Bahwa model seharusnya mampu bersikap kooperatif, tidak manja, harus bisa tepat waktu, punya otak, selain memiliki figur luar yang tidak hanya menarik, tapi sosok figur luat yang 'model'. Meskipun seperti kebanyakan reality show, meskipun di sini juga ada drama yang terkesan dibuat-buat, tapi drama tersebut tertutup oleh glamournya photoshoot, menariknya tantangan-tantangan yang harus dilewati peserta.
Seperti Indonesian Idol, AFI, atau kontes-kontes pencarian bakat pada umumnya yang menelurkan artis instan, ANTM juga menelurkan model instan. Barangkali para jawaranya juga sempat mencicipi runway para desainer kenamaan, tapi tak bertahan lama. Kata Lagerfeld (lagi), acara ini tidak bertujuan untuk menciptakan the next Gemma Ward, memang. Bagaimanapun juga, saya merasa terhibur
Agar tak terlalu ketinggalan, saya memulainya dengan menonton cycle 7. Dan sebenarnya, bagi perempuan, acara ini seharusnya cukup mengintimidasi. Bagaimana tidak? Pada saat perempuan mati-matian menjaga pola makan demi mendapatkan tubuh ramping ideal, di acara ini tubuh-tubuh tipis ramping dan cocok memakai baju apa saja berseliweran. Dan apa yang mereka punya terkesan effortless.
Tapi yang menarik dari acara ini adalah kemasan yang diciptakan olah Tyra Banks bahwa untuk menjadi seorang model harus mengorbankan banyak hal. Bahwa model seharusnya mampu bersikap kooperatif, tidak manja, harus bisa tepat waktu, punya otak, selain memiliki figur luar yang tidak hanya menarik, tapi sosok figur luat yang 'model'. Meskipun seperti kebanyakan reality show, meskipun di sini juga ada drama yang terkesan dibuat-buat, tapi drama tersebut tertutup oleh glamournya photoshoot, menariknya tantangan-tantangan yang harus dilewati peserta.
Seperti Indonesian Idol, AFI, atau kontes-kontes pencarian bakat pada umumnya yang menelurkan artis instan, ANTM juga menelurkan model instan. Barangkali para jawaranya juga sempat mencicipi runway para desainer kenamaan, tapi tak bertahan lama. Kata Lagerfeld (lagi), acara ini tidak bertujuan untuk menciptakan the next Gemma Ward, memang. Bagaimanapun juga, saya merasa terhibur
1 comment:
iya neng, gue suka pisan sama acara ini! seru yah ngeliat muka mka cantik sama badan2 cihuy, make up mantep, baju bagus, foto kece, semua dah! bikin ngiri, hihihi... pengen gue silet tuh model2, ahahaha..
cuma ya itu tadi, gue belum pernah denger ada supermodel beneran yang "jadi" dari situ -_- sayang yaaa
Post a Comment