02 August 2007

Just Another Ordinary Day

Setahun sekali, bapak ibu saya akan menelpon pagi-pagi sekali begitu mereka bangun tidur untuk mengucapkan "Selamat Ulang Tahun" dengan riuh. Itu terjadi setiap tanggal 1 Agustus, yang baru saja lewat sehari. Jadi hari ini, officially saya sudah bisa mendeklarasikan usia saya yang tepat 24 setelah sebelumnya saya selalu nanggung bilang 'jalan 24'.

Agak ragu-ragu sebenarnya, karena saya lahir tengah malam antara tanggal 31 Juli dan 1 Agustus. Tapi yang selama ini tertera di dokumen adalah tanggal yang kedua, dan terus terang saya lebih menyukainya. Angka 1 bagi saya sangat powerful.

Adakah yang spesial di tahun 2007 ini?

Well, barangkali bukan yang terbaik yang pernah saya lewati, tapi yang pasti akan selalu saya catat di memori. Beberapa jam sebelum midnite terjadi 'drama' yang memalukan, mengesalkan... dan mengundang senyum setelah diingat-ingat. Pernah nonton film India, yang ada adegan lari-lari dan kejar-kejaran? Atau nggak usah jauh-jauh lah, sinetron Indonesia saja deh. Nah, kira-kira begitulah yang terjadi antara saya dan sahabat dekat saya. Tak sampai sepuluh menit, dan kami sudah kembali seperti semula.

Dan malamnya,di detik-detik menjelang pergantian usia, ternyata saya kebagian tugas mengeloni bayi besar yang ngambek di telpon. What is with men and jealousy? But guess what? Meskipun paginya saya nggak bisa bangun pagi buat olahraga dan terkantuk-kantuk ketika bekerja, I do love it. Katanya sih, berantem justru bikin hubungan jadi lebih harmonis.

What can I say? It was just another complicated nite! Ada yang mengalami hal yang lebih aneh lagi di malam pergantian usia?

Satu hal lagi, saya paling sebal adalah ditodong traktiran ketika ulang tahun. Itu bukan sesuatu yang layak untuk dijadikan perayaan. Oke, ketika usia saya bertambah, tanpa saya sadar barangkali saya berubah menjadi sedikit lebih dewasa. Tapi itupun tidak instan terjadi dalam satu hari kan? Lagian, kalau cuma makan saja, ketika saya sedang punya sedikit duit dan mood, juga nggak keberatan untuk membayari meskipun tanpa embel-embel perayaan.

Hari ulang tahun bagi saya lebih dalam maknanya daripada sekedar yang tampak. Satu hari yang biasa sekaligus spesial. Ia tak lebih istimewa dari hari lain, karena matahari masih terbit dari timur dan kita tetap punya kewajiban untuk masuk kerja. Tapi ia istimewa karena mengingatkan kita untuk selalu mengingat.