15 September 2007

kepada mereka kita berhutang pahala

Hm... nggak terasa ya, ramadhan lagi. Bagi saya, bulan ini selalu sama. Namun, karena datangnya sebulan sekali ya, mau nggak mau itu menjadikannya istimewa. Kalau buat saya, itu juga berarti nambah isi kantong karena harus siaran pagi, nemenin orang-orang sahur.

Sayang sekali, saya nggak bisa membuka ramadhan kali ini. Biasa, urusan dari ladies room. Tapi ketika berangkat kerja menjelang maghrib di hari pertama, saya melihat hari itu sudah beda dari hari-hari sebelumnya. Jalanan lengang, karena barangkali sebagian kantor memperpendek jam kerjanya. Semua kursi restoran, warung, rumah makan yang saya lewati penuh sesak. Dari makanan padang, warung ikan bakar hingga steak.

Dan saya lihat, semua karyawannya rata-rata sibuk melayani tamu-tamu ini sehingga tidak ada kesempatan untuk menyiapkan menu berbuka mereka sendiri. Barangkali banyak di antara mereka juga yang berpuasa. Dan mereka harus memperlambat jadwal buka untuk menyiapkan menu buka puasa untuk orang lain. Meskipun saya nggak yakin pahala bisa dihitung-hitung, tapi sadar nggak sih, kalau kita berhutang sesuatu sama mereka? Apapun itu namanya.

Oh ya, satu hal lagi yang khas dari bulan puasa. Apalagi kalau bukan kolak pisang. Meskipun ada es cincau, es campur, cocktail atau aneka menu buka yang lebih menggiurkan, rasanya kok kurang afdol kalau tidak ada kolak pisang ya? Dan meskipun kemarin saya tidak ikut berpuasa, I was dying so much to eat kolak pisang, sampai harus merayu mas-mas penjual pulsa untuk mengetok pintu penjual kolak pisang yang sudah membereskan dagangannya. And guess what? I was lucky :)

PS: Selamat berpuasa buat semuanya...

No comments: