Pernak-pernik toilet
Beberapa hari lalu, saya menggunakan toilet di kampus. Kebetulan waktu itu saya tidak berada di gedung yang biasanya dan baru pertama kali itu saya menggunakan toilet di gedung bersangkutan.
Sambil "melaksanakan keperluan", saya mengamati sekeliling ruangan yang hanya berukuran dua kali dua tersebut.
Duh, di empat bidang tembok yang melingkari saya, saya menemukan banyak sekali tulisan 'aneh'. Ada pengakuan seorang homoseksual, pengakuan seorang penjahat kelamin yang pengen bertobat yang bawahnya adalah tulisan-tulisan orang yang memberi tanggapan atas pengakuan tersebut. Dan beberapa diantaranya barangkali akan sepanjang folio jika diketik.
Saya nggak akan komentar mengenai kesadaran akan kebersihan atau semacamnya. Tapi terus terang saja, saya meraa heran dengan ketersediaan waktu orang-orang yang menyempatkan diri menulis segala macam hal di dinding kamar mandi.
Katakanlah, narangkali si PK ini stuck sendiri dengan kehidupan serta kelakuannya yang selalu berputar di wilayah kelamin, sehingga tembok toilet adalah media yang tepat untuk mengeluarkannya. Dibaca semua orang, tapi tak elalu dicurigai bahwa dia yang menulis. Tapi yang menggunakan toilet untuk mengarang sehalaman folio? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengetikkan jawaban dari konultasi si PK?
Sepuluh menit di dalam ruangan itu raanya saya seperti diekap di ketiak orang yang baru menghabiskan dua jam berolahraga, aya tak bisa membayangkan ada orang yang telaten menuli sekian paragraf demi menjawab curhatan orang tak dikenal.
Sambil "melaksanakan keperluan", saya mengamati sekeliling ruangan yang hanya berukuran dua kali dua tersebut.
Duh, di empat bidang tembok yang melingkari saya, saya menemukan banyak sekali tulisan 'aneh'. Ada pengakuan seorang homoseksual, pengakuan seorang penjahat kelamin yang pengen bertobat yang bawahnya adalah tulisan-tulisan orang yang memberi tanggapan atas pengakuan tersebut. Dan beberapa diantaranya barangkali akan sepanjang folio jika diketik.
Saya nggak akan komentar mengenai kesadaran akan kebersihan atau semacamnya. Tapi terus terang saja, saya meraa heran dengan ketersediaan waktu orang-orang yang menyempatkan diri menulis segala macam hal di dinding kamar mandi.
Katakanlah, narangkali si PK ini stuck sendiri dengan kehidupan serta kelakuannya yang selalu berputar di wilayah kelamin, sehingga tembok toilet adalah media yang tepat untuk mengeluarkannya. Dibaca semua orang, tapi tak elalu dicurigai bahwa dia yang menulis. Tapi yang menggunakan toilet untuk mengarang sehalaman folio? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengetikkan jawaban dari konultasi si PK?
Sepuluh menit di dalam ruangan itu raanya saya seperti diekap di ketiak orang yang baru menghabiskan dua jam berolahraga, aya tak bisa membayangkan ada orang yang telaten menuli sekian paragraf demi menjawab curhatan orang tak dikenal.
7 comments:
mesti yang nulis sudah bawa persiapan lengkap. masker hidung, cd player, termasuk cemilan. gyah!!
Coba mas PK itu kenal Blogging ya.. yang komen pasti banyak lagi :D
Bukannya kalow ken lg 'melaksanakan keperluan', selalu dapet ide? Hehe
mungkin tuh orang pengarang ga jadi mba'...
dapat ditoilet x ide mengarang nya
hehehehhe
Happy Wednesday! Bloghoppin' here... Hey, I have an interesting tutorial for you that I have written myself. It is about adding Adsense on your Single Post in XML template. I hope you'll like it! God Bless you!
ahahaha...banyak yang menimpali nih...
ahahaha...banyak yang menimpali nih...
Post a Comment